# KETEL PIPA AIR ADALAH : Air yang mengalir dalam pipa, sedangkan gas-gas
pemanasnya berada di kuar pipa.
# KETEL PIPA API ADALAH : Gas-gas yang mengalir dalam pipa sedangkan air yang
dipanasi berada diluar pipa sedangkan air yang di hasilkan oleh oil bilge
separator
# INCENERATOR ADALAH : Mesin pembakar sampa ringan dan oli kotor yang di
hasilkan oleh oil bilge separator.
# OIL WATER SEPARATOR (OWS) : Alat untuk memisahkan minyak drai air yang ada
didalam got waktu pembersihan
# EVAPORATOR : Alat untuk menghasilkan/mengubah bentuk dari cair menjadi gas
(penguapan).
# CONDENSOR : Pesawat yang berguna untuk mengubah bentuk gas menjadi cair
# COOLER : Pesawat pendingin yang dapat mendinginkan suhu dengan tanpa mengubah
bentukdari zat yang didinginkan.
# HEATER : Alat yang di gunakan untuk memanaskan bahan bakar.
# PURIFIER : Pesawat yang digunakan untuk membersihkan bahan bakar/minyak lumas
dari kotoran yang berupa cair maupun padat dengan cara memberikan gaya
”centrifugal”
# BOILER/KETEL : Pesawat yang di gunakan untuk membangkitkan uap yang di
gunakan sebagai sumber panas untuk pemanasaN
# FRESH WATER GENERATOR : Pesawat yang di gunakan untukmengubah air laut
menjadi air tawar
# INJEKTOR : Pesawat yang di gunakan untuk mengeluarkan gas atau uap yang tidak
dapat di kondensaikan dalam kondensor
# MESIN BANTU (AUXILARY ENGINE) : Mesin-mesin yang dibutuhkan untuk menjalankan
mesin dan juga semua peralatan yang di butuhkan untuk navigator
. # KETEL UAP : Sebuah bejanan yang tertutup yang dapat membentuk uap dengan
tekanan lebih besar dari satu atmosfir yaitu dengan memanaskan air ketelyang
berat di dalamnya dengan gas-gas pemanas dari hasil pembakaran bahan baker.
# APPENDAGE KETEL UAP : Pesawat yang menjamin keamanan ketel untuk mengatur
jumlah air ketel dan tekanan uap.
# MOTOR TEKANAN TINGGI : Motor dimana pemasukan uapnya berlangsung selama satu
langka
# UPMOTOR LAT : Sebuah mobil dimana campuran bahan bakar dan udara, (berupa
gas) yang mudah menyala di tekan yang sama sampai mempunyai suhu dan tekanan
tertentu
.
# MESIN DIESEL : Mesin dengan jenis pembakarannya dengan stim penempatan
sehingga tekanan kompresi maupun tekanan maksimum pembakaran, getaran dan suara
lebih besar dari jenis-jenis motor bakar dalam lainnya
.
# MESIN KERJA TUNGGAL : Mesin dengan cara pembakarannya terjadi pada satu sisi
dari torak.
# MESIN KERJA GANDA : Mesin dengan cara pembakarannya disisi atas dan di sisi
bawah dari torak.
# SUPERDIAGRE (PEMBILASAN LANJUT) : Tenaga esin akan makin besar dalam jumlah
bahan bakar yang dapat untuk menambah udara bersih.
# MESIN PEMBAKAR DALAM : Suatu pesawat yang mengubah usaha panas dari bahan
bakar di dalam silinder menjadi usaha mekanis.
# MESIN UAP : Pesawat yang bertujuan mengubah panas menjadi usaha mekanis
.
KEUNTUNGAN MOTOR BAKAR DI BANDINGKAN
MESIN UAP :
1. Harga bahan bakar tiap tenaga kuda lebih kecil dari mesin uap
2. Instalasi motor lebih ringan dan tidak memakan tempat banyak
3. Lebih cepat di siapkan untuk di jalankan
4. Memerlukan pegawai lebih sedikit
FUNGSI OIL FILM
1. Melumasi bagian mesin yang bergerak
2. Memperkecil gesekan yang di timbulkan
CARA KERJA DARI OIL FILM
1. Dengan pergerakan torak
2. Dengan jet culler penyemprotan
PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL 2 TAK
1. LANGKAH KERJA :
Sesaat sebelum torak mencapai TMA, injector mengabutkan bahan bakar kedalam
silinder yang saat itu tekanan dan suhunya telah tinggi akibat kompresi
pembakaran bahan bakar dimulai, timbul tenaga ledakan yang diterima oleh
permukaan torak bergerak dari TMA menuju TMB
2. LANGKAH KOMPRESI :
Begitu lubang gas buang mengalir ke luar dan selajutnya saat pintu udara bilas
terbuka,gas buang didorong/dibilas keluar silinder.Torak bergerak dari TMB ke
TMA langkah kompresi, saat semua lubang baik libang gas maupun lubang udara
bilas tertutup maka kompresi udara segera di mulai
PRINSIP KERJA MESIN DIESEL 4 TAK
§
Setiap 4 langkah torak dan 2 putar poros engkol akan di hasilkan 1 langkah usa
yang bertenaga untukmemutar poros engkol
PROSES KERJA MOTOR DIESEL 4 TAK
1. LANGKAH MASK/HISAP : Pada langkah masuk torak bergerak dari TMA ke TMB,
udara katup,massuk udara bersih mngalir masuk ke dalam silindr
2. LANGKAH KOMPRESI : Ke dua katup tertutup dan ke dua torak bergerak keatas /
TMA udara di pampatkan dimana tekanan kompresi akhir men capai kurang lebih 3
Kg/Cm, Sedangkan suhu udara naik menjadi kurang lebih 550C
3. LANGKAH KERJA/USAHA/EKSPANSI : Beberapa drajat sebelum TMA, tingginya udara
dalam silinder sehingga kabut bahan bakar terbakar/meledak torak bekerja dari
TMA ka TMB bertenaga untuk memutar poros engkol
4. LANGKAH PEMBUANGAN : Katup isap tertutup dan katup-katup buang
terbuka,torank bergerak dari TMB ke TMA untuk mendorong gas sisa-sisa
pembakaran keluar silinder demikian proses barlangsung berulang-ulang sehingga
motor bekerja.
1 atm artinya 1 atmosfer
1 atmosfer itu 1,013 x 10 pangkat 5 Pa≡1.013 25 bar ≡ 1,013 25 bar
≡1013.25 hectopascal (hPa) ≡ 1.013,25 hectopascal (hPa)≡1013.25 millibars (mbar,
also mb) ≡ 1.013,25 millibars (mbar,
juga mb)≡760 torr [B] ≡ 760 torr [B]
≈760.001 mm-Hg, 0 °C, subject to revision as more precise measurements of
mercury’s density become available [B, C]
≈ 760,001 mm-Hg, 0 ° C, tergantung
pada revisi lebih tepat sebagai pengukuran dari raksa dari kepadatan menjadi
tersedia [B, C]
≈29.9213 in-Hg, 0 °C, subject to revision as more precise measurements of
mercury’s density become available [C]
≈ 29,9213 di-Hg, 0 ° C, tergantung pada
revisi lebih tepat sebagai pengukuran dari raksa dari kepadatan tersedia
menjadi [C]
≈1.033 227 452 799 886 kgf /cm²
≈ 1,033 227 452 799 886 kgf / cm ²
≈1.033 227 452 799 886 technical atmosphere
≈ 1,033 227 452 799 886 teknis
suasana
≈1033.227 452 799 886 cm–H 2 O, 4 °C [A]
≈ 1033,227 452 799 886 cm-H 2 O, 4 ° C
[A]
≈406.782 461 732 2385 in–H 2 O, 4 °C [A]
≈ 406,782 461 732 2385 di-H 2 O, 4 ° C
[A]
≈14.695 948 775 5134 pounds-force per square inch (psi)
≈ 14,695 948 775 5134
pounds-force per square inch (psi)
≈2116.216 623 673 94 pounds-force per square foot psf)
≈ 2116,216 623 673 94
pounds-force per square foot psf)
Tekanan 1 atm juga dapat dinyatakan sebagai:
≈760.001 mm-Hg, 0 °C, subject to revision as more precise measurements of
mercury’s density become available [B, C]
≈ 760,001 mm-Hg, 0 ° C, tergantung
pada revisi lebih tepat sebagai pengukuran dari raksa dari kepadatan menjadi
tersedia [B, C]
≈29.9213 in-Hg, 0 °C, subject to revision as more precise measurements of
mercury’s density become available [C]
≈ 29,9213 di-Hg, 0 ° C, tergantung pada
revisi lebih tepat sebagai pengukuran dari raksa dari kepadatan tersedia
menjadi [C]
≈1.033 227 452 799 886 kgf /cm²
≈ 1,033 227 452 799 886 kgf / cm ²
≈1.033 227 452 799 886 technical atmosphere
≈ 1,033 227 452 799 886 teknis
suasana
≈1033.227 452 799 886 cm–H 2 O, 4 °C [A]
≈ 1033,227 452 799 886 cm-H 2 O, 4 ° C
[A]
≈406.782 461 732 2385 in–H 2 O, 4 °C [A]
≈ 406,782 461 732 2385 di-H 2 O, 4 ° C
[A]
≈14.695 948 775 5134 pounds-force per square inch (psi)
≈ 14,695 948 775 5134
pounds-force per square inch (psi)
≈2116.216 623 673 94 pounds-force per square foot psf)
≈ 2116,216 623 673 94
pounds-force per square foot psf)
Notes: Catatan:
A This is the customarily-accepted value for cm–H 2 O, 4 °C. J Inilah
customarily-nilai diterima cm-H 2 O, 4 ° C. It is precisely the product of 1
kg-force per square centimeter (one technical atmosphere) times 1.013 25
(bar/atmosphere) divided by 0.980 665 (one gram-force). Itu justru produk dari
1 kg-force per square sentimeter (satu teknis suasana) 25 kali 1,013 (bar /
suasana) dibagi dengan 0,980 665 (satu gram-force). It is not accepted practice
to define the value for water column based on a true physical realization of
water (which would be 99.997 495% of this value because the true maximum
density of Vienna Standard Mean Ocean Water is 0.999 974 95 kg/l at 3.984 °C).
Hal ini tidak diterima prakteknya untuk menentukan nilai untuk kolom air berdasarkan
realisasi fisik benar air (yang akan 99,997 495% dari nilai ini karena benar
maksimum kepadatan dari Vienna Standard Mean Ocean Air adalah 0,999 974 95 kg /
l di 3,984 ° C). Also, this “physical realization” would still ignore the 8.285
cm–H 2 O reduction that would actually occur in a true physical realization due
to the vapor pressure over water at 3.984 °C. Selain itu, ini "realisasi
fisik" masih akan mengabaikan 8,285 cm H 2 O-bencana yang sebenarnya
terjadi dalam realisasi fisik yang sebenarnya disebabkan oleh tekanan uap air
di lebih dari 3,984 ° C.
B Torr and mm-Hg, 0°C are often taken to be identical. Torr dan B-mm Hg, 0 ° C
sering diambil untuk menjadi sama. For most practical purposes (to 5
significant digits), they are interchangeable. Untuk sebagian besar tujuan
praktis (5 angka signifikan), mereka yg dpt.
C NIST value of 13.595 078(5) g/ml assumed for the density of Hg at 0 °C C NIST
nilai 13,595 078 (5) g / ml diasumsikan untuk densitas dari Hg pada 0 ° C
Tekanan 1 atm juga dapat dinyatakan sebagai: Yang dimaksud dengan tekanan 1 Atm adalah tekanan udara
pada tempat yang ketinggiannya 0 (nol), di ukur dari permukaan air laut
(misalnya di tepi pantai)
Ketika sebuah pipa kapiler dicelupkan kedalam wadah yang berisi air
raksa (Hg), dan percobaan ini dilakukan di tepi pantai, ternyata ketinggian air
raksa dalam kapiler ini 76 cm.
Jadi tekanan 1 Atm sesuai (sama besar) dengan tekanan hidrostatisk yang
disebabkan oleh air raksa setinggi 76 cm.
Hal ini dirumuskan oleh Ilmuwan Torricelli dengan persamaan :
Po = (rho) x g x h ....... (*)
Po = tekanan udara luar (dalam Pa)
rho = massa jenis fluida yang dipakai (dalam kg/m^3)
h = ketinggian permukaan (dalam m^3)
Catatan :
rho = 13.600 kg/m^3 (massa jenis air raksa)
g = 9,8 m/s^2 (percepatan gravitasi)
Po = 1 Atm = 101.293 Pa
Ketika sebuah pipa kapiler dicelupkan kedalam wadah yang berisi air
raksa (Hg), dan percobaan ini dilakukan di tepi pantai, ternyata ketinggian air
raksa dalam kapiler ini 76 cm.
Jadi tekanan 1 Atm sesuai (sama besar) dengan tekanan hidrostatisk yang
disebabkan oleh air raksa setinggi 76 cm.
Hal ini dirumuskan oleh Ilmuwan Torricelli dengan persamaan :
Po = (rho) x g x h ....... (*)
Po = tekanan udara luar (dalam Pa)
rho = massa jenis fluida yang dipakai (dalam kg/m^3)
h = ketinggian permukaan (dalam m^3)
Catatan :
rho = 13.600 kg/m^3 (massa jenis air raksa)
g = 9,8 m/s^2 (percepatan gravitasi)
Po = 1 Atm = 101.293 Pa
Ketika sebuah pipa kapiler dicelupkan kedalam wadah yang berisi air
raksa (Hg), dan percobaan ini dilakukan di tepi pantai, ternyata ketinggian air
raksa dalam kapiler ini 76 cm.
Jadi tekanan 1 Atm sesuai (sama besar) dengan tekanan hidrostatisk yang
disebabkan oleh air raksa setinggi 76 cm.
Hal ini dirumuskan oleh Ilmuwan Torricelli dengan persamaan :
Po = (rho) x g x h ....... (*)
Po = tekanan udara luar (dalam Pa) rho = massa jenis fluida yang dipakai (dalam kg/m^3) h = ketinggian permukaan (dalam m^3)
Catatan : rho = 13.600 kg/m^3 (massa jenis air raksa) g = 9,8 m/s^2 (percepatan gravitasi) Po = 1 Atm = 101.293 Pa
Ketika sebuah pipa kapiler dicelupkan kedalam wadah yang berisi air
raksa (Hg), dan percobaan ini dilakukan di tepi pantai, ternyata ketinggian air
raksa dalam kapiler ini 76 cm. Jadi tekanan 1 Atm sesuai (sama besar) dengan tekanan hidrostatisk yang
disebabkan oleh air raksa setinggi 76 cm. Hal ini dirumuskan oleh Ilmuwan Torricelli dengan persamaan : Po = (rho) x g x h ....... (*) Po = tekanan udara luar (dalam Pa) rho = massa jenis fluida yang dipakai (dalam kg/m^3) h = ketinggian permukaan (dalam m^3) Catatan : rho = 13.600 kg/m^3 (massa jenis air raksa) g = 9,8 m/s^2 (percepatan gravitasi) Po = 1 Atm = 101.293 Pa
Ketika sebuah pipa kapiler dicelupkan kedalam wadah yang
berisi air raksa (Hg), dan percobaan ini dilakukan di tepi pantai, ternyata
ketinggian air raksa dalam kapiler ini 76 cm. Jadi tekanan 1 Atm sesuai (sama besar) dengan tekanan hidrostatisk yang
disebabkan oleh air raksa setinggi 76 cm. Hal ini dirumuskan oleh Ilmuwan Torricelli dengan persamaan : Po = (rho) x g x h ....... (*) Po = tekanan udara luar (dalam Pa) rho = massa jenis fluida yang dipakai (dalam kg/m^3) h = ketinggian permukaan (dalam m^3) Catatan : rho = 13.600 kg/m^3 (massa jenis air raksa) g = 9,8 m/s^2 (percepatan gravitasi) Po = 1 Atm = 101.293 Pa